Di zaman kerajaan romawi kuno seorang mandor sawit PTPN IV di tugaskan kekaisaran untuk merancang pipa buangan bejana uap bertekanan. Sang mandor sawit memulai perencanaan dari karekteristik triple peak rebusan yang terdiri antara lain : pemasukan uap, pembuangan uap sampai ke titik 0, pemasukan uap kedua, pembuangan uap sampai ke titik nol kedua, pemasukan uap ketiga, penahanan tekanan uap, dan pembuangan uap akhir seperti grafik di bawah.
Kondisi uap pada puncak II =
Kondisi uap pada puncak III =
Dari gambar 1.Grafik rebusan diatas titik – titik yang perlu diperhatikan adalah :
1. A - B
2. C - D dan E - F
3. Flash steam sepanjang G - H
Adapun hal – hal yang ingin dicapai pada ketiga point diatas adalah :
1. A - B : Menguras udara tahap pertama
Mengeluarkan udara yang
berada disekitar tandan yang mengisi ruang kosong ketel rebusan dengan cara
membuka krangan kondensat selama + 2,5’ bersamaan dengan membuka krangan masuk, setelah itu krangan kondensat ditutup
kembali s/d tercapai puncak I
Karena BJ udara > BJ
uap, maka aliran keluarnya udara hanya dari bagian atas kebawah ketel rebusan. Sehingga
dirancang pipa pemasukan uap diatas & pipa kondensat dibawah ketel rebusan.
2. C - D dan E – F : Menguras udara tahap kedua
Mengeluarkan udara keluar dari sela – sela buah dan dibagian dalam tandan, terutama tandan ukuran besar.
Penurunan tekanan ini harus dilakukan dalam waktu yang cepat (max : 3 menit)
3. Flash steam sepanjang G – H
Untuk menjamin agar udara & kondensat benar – benar habis terkuras sehingga diharapkan proses perebusan berjalan sempurna.
Dalam hal rancangan pipa kondensat untuk rebusan horizontal banyak sekali kita jumpai perbedan
dibeberapa PKS,
Hal ini disebabkan karena :
- Perbedaan tekanan operasi rebusan pada ketiga puncak
- Ukuran pipa kondensat
- Cara pengaturan letak dan pembangunan pipa kondensat
Catatan Angka Konversi :
1 Pound = 0,454 kg
1 kg/cm2 = 4,22 Psi = 0,981 bar
1 m = 3,281 feet
Rumus menghitung F (Faktor Penurunan Tekanan)
P1 = Faktor berdasarkan pada tekanan permulaan ( tabel 2 )
P2 = Faktor berdasarkan pada tekanan terakhir ( tabel 2 )
L = Jarak pengaliran
F = Faktor penurunan tekanan ( tabel 3 )
Dari kasus di atas =
Pada titik C – D :
P1 = 1,5
kg/cm2 = 21,33 psi --> P1 = 1.036……( tabel 2 )
P2 =
0 kg/cm2 = 0 psi --> P2 = 183…...…( tabel 2 )
Jumlah pipa kondensat = 4 bh --> L = 35 m = 115 feet
Pada table 3 :
1. Untuk pipa 4 inchi akan mengalirkan tenaga uap (x) sebanyak :
X = 15.700 pon/jam = 7.128 kg/jam
2. Sehingga proses kondensasi titik C – D selama 3 menit :
Pada titik E – F :
P1 = 2,3 kg/cm2 = 32,71 psi --> P1 = 1.773,50 …… ( tabel 2 )
P2 = 0 kg/cm2 = 0 psi --> P2 = 183 .….. ( tabel 2 )
L = 115 feet
Pada table 3 :
1. Untuk pipa 4 inchi akan mengalirkan tenaga uap (x) sebanyak :
X = 24.700 pon/jam = 11.213 kg/jam
2. Sehingga proses kondensasi titik E – F selama 3,5 menit :
Pada titik H – I :
P1 = 2,8
kg/cm2 = 39,82
psi --> P1 = 2.307,5 ……
( tabel 2 )
P2 = 0 = 0
psi --> P2 = 183 ……….. (
tabel 2 )
L = 115 feet
Pada table 3 :
1. Untuk pipa 4 inchi akan mengalirkan tenaga uap (x) sebanyak :
X
= 38.000 pon/jam = 17.252 kg/jam
2. Sehingga proses kondensasi titik H – I selama 7,5 menit :
= 3.166 Kg
Kondensat ( selama 13,5 menit untuk 1x rebus )
Dalam mass balance TBS dilihat :
Sehingga total kondensat 1 x rebus = 12 % x 25 = 3 ton
Q
dibuang = 3.000 kg
Q
design > Q
dibuang
3.166 kg > 3.000 kg
Sehingga 4 buah Pipa kondensate Ø 4 “ dan panjang ke Blowdown silencer + 50 m
relatif Aman.
Penggunaan pipa diameter 4 "memang sudah cukup aman, Namun masih pas-pasan. Untuk lebih aman lagi dan jarak antara satu lubang dengan lubang lainnya maka dibuat dengan 5 buah lubang pembuangan, dengan menggunakan pipa ukuran diameter 6".
KESIMPULAN
1. Karena Q design > Q dibuang, maka rancangan diatas aman.
2. Jika Q design = Q dibuang, maka rancangan diatas bisa dipakai, asalkan operator rebusan melaksanakan FLASH STEAM sepanjang G-H (puncak ke-3).
3. Jika Q design < Q dibuang, akibat yang ditimbulkan :
- air kondensat dari lori akan mengerembes di sepanjang sel.
- akan banyak dijumpai katekoppen, karena kondensat tidak habis dibuang selama merebus.
4. Jika Q design < Q dibuang, maka perlu diredesign :
- Jumlah pipa kondensat ditambah (tetapi alat ini dapat merepotkan pemeliharaan nantinya) & biaya investasi bertambah.
- Jarak rebusan ke silencer diperpendek agar kondensat yang dibuang dapat semakin banyak dengan waktu yang singkat (jika mungkin).
5. Kemungkinan lain : jika Q design < Q dibuang.
- Operator rebusan menambah waktu deaerasi (tidak dianjurkan), karena waktu deareasi harus singkat di puncak-1 & puncak-2.
- Karena dengan waktu yang singkat (kejutan), celah-celah tandan diharapkan mengembang & mengempis.
6. Dalam rancangan di atas, di ambil asumsi = aliran kondensat ke silencer lancar. (Dalam hal ini rancangannya harus benar-benar sempurna).
Tabel. 2 :
Posting Komentar