HOLE DIGGER AP-2000
(suatu inovasi)
(suatu inovasi)
PENDAHULUAN
Hole digger adalah merupakan mesin bor yang dirancang khusus untuk pelobangan
tanaman ulang (replanting) pada
sektor perkebunan skala besar, mesin ini digerakkan oleh traktor ban/jonder (whell tractor) yang mempunyai rpm PTO
540 rpm dan kecepatan boran 180 rpm. Hole
digger merupakan peralatan yang sangat ekonomis jika dipandang dari nilai
investasi dan capaian kinerja yang dihasilkan, terutama untuk proyek besar
dalam tanaman ulang jika dibandingkan dengan melobang tanam yang memakai tenaga
manual (manusia).
Hole digger pada awalnya merupakan mesin
import pertanian dari negara Malaysia dengan nama lengkap “HOWARD Post Hole Digger PHD
45”, yang konon harga
pembeliannya mencapai dua ratusan juta rupiah (harga pembelian tahun 2000).
Setiap pengeboran
dapat dilakukan dengan keseragaman yang sempurna baik dari segi kedalaman
lobang maupun diameter lobang tanam. Sesuai dengan katalog yang dikeluarkan
oleh “HOWARD Post Hole Digger PHD 45” diameter lobang yang
direkomendasikan maksimum 24 inch (60 cm) atau lebih kecil lagi (sesuai dengan
diameter mata bor yang di fabrikasi), sedangkan kedalaman lobang maksimum adalah 90
cm.
DASAR PEMIKIRAN
Walaupun demikian
mesin bor ini juga memiliki kelemahan, yang terdapat pada sistim gear box. Dengan gear box ratio sebesar “1 :
3” peralatan ini menggunakan reduksi pinion gear yang mereduksi
putaran mata bor melalui crownwheel.
Terutama pada kondisi jam operasi yang tinggi dan ditambah beratnya kondisi
tanah yang dibor (tanah jenis bebatuan dan banyak akar tanaman besar) dapat
menyebabkan gigi-giginya calus dan bahkan rompal. Jika hal ini terjadi,
tentunya akan menyebabkan pekerjaan tanaman ulang terganggu, karena terpaksa
menunggu datangnya spare part dari
Malaysia. Secara garis besar kelemahannya adalah sebagai berikut :
-
Terganggunya pekerjaan tanaman
ulang
-
Ketersediaan stok (stock available)
-
Biaya tinggi ditambah dengan
ongkos pengiriman (high cost).
-
Jika dilakukan penimbunan gear
yang rompal hanya tahan untuk 1 atau 2 hari.
Dari pengalaman tersebut diatas saya yang pada waktu itu pernah
bekerja sebagai Tekniker-II PT. Socfindo Perkebunan Aek Pamienke ditugaskan
oleh Tekniker-I saya untuk mencari
alternatif lain agar kami pada waktu itu tidak tergantung dengan mesin-mesin
import. Dan pada saat itu jadilah mesin rakitan sendiri (100% bahan lokal) yang
kami namakan dengan “HOLE DIGGER
AP-2000”
INOVASI
HOLE DIGGER
AP-2000 kesemuaan pembuatannya adalah 100% dirakit sendiri dengan menggunakan
bahan-bahan yang didapat dengan mudah dipasaran lokal (di substitusi dengan
bahan lokal).
ITEM
|
SUBSTITUSI
|
- Gear box assembly
|
- differential gear mitsubishi PS-120
|
- Universal drive shaft
|
- propeller shaft komplit PS-120
|
- Stabiliser bar
|
- steam pipe 1 ¼”, pegas monoshock
|
- Gear box mounting
|
- plate 12 mm
|
- Main frame
|
- plate 1”, plate 12 mm
|
- Stand
|
- plate 1”, plate 12 mm
|
- Mata bor
|
- plate 10 mm, steam pipe 3”
|
Untuk melakukan suatu inovasi peralatan (mesin), tentunya ada
beberapa aspek yang perlu diperhatikan, yaitu :
- Performance mesin yang menyamai atau mendekati performance mesin orisinilnya
- Biaya investasi yang rendah
- Biaya operasional yang rendah
- Biaya perbaikan yang rendah dan cepat jika terjadi kerusakan
I. PERFORMANCE
Mesin ini memiliki
kapasitas pengeboran yang nyaris sama dengan mesin orisinilnya. “HOWARD
Post Hole Digger PHD 45” memiliki capaian kinerja 125 lobang/jam untuk
areal rata. Sedangkan dalam rakitan pertama dibulan April tahun 2000 “HOLE
DIGGER AP-2000” memiliki
capaian kinerja 100 lobang/jam, atau memiliki
efisiensi ± 80%. (berdasarkan pengukuran dilapangan).
Semenjak saya meninggalkan
Aek Pamienke dibulan Agustus 2001 sudah dilakukan 2 kali perubahan, dan
terakhir kali telah dibuat generasi ketiga pada tahun 2004 dengan perubahan
disana-sini, terutama untuk dimensi main frame dan gear box assembly. Dan
dengan generasi ketiga ini kerusakan disana-sini apakah itu konstruksi rangka
yang bengkok atupun umur gear yang cepat rompal sudah tidak pernah dijumpai
lagi. Dan dengan kesempurnaan ini juga saya sangat yakin sekali capaian kinerja
100 lobang/jam dapat ditingkatkan lagi (efisiensi bisa mencapai 90%). Oleh
karena itu disini saya akan coba tampilkan generasi ketiga dari “HOLE
DIGGER AP-2000”.
II. BIAYA INVESTAI YANG
RENDAH
Biaya investasi
disini merupakan biaya material pembuatan mesin. Untuk lebih mudahnya dapat
dilihat kalkulasi biaya berikut ini :
No.
|
Material
|
Rupiah
|
1
|
Piring pinion komplit PS 120 -----
(lokal April 2004)
|
1.540.000
|
2
|
Bearing pinion 4T-30309D ------
(lokal April 2004)
|
132.000
|
3
|
Bearing pinion 4T-30308D
------ (lokal April 2004)
|
220.000
|
4
|
Bearing pinion SCO 50167CV3
------ (lokal April 2004)
|
159.500
|
5
|
Bearing stelan as ------ (lokal April 2004)
|
159.500
|
6
|
Tapak kopling ------- (lokal April 2004)
|
148.500
|
7
|
Universal joint ------- (lokal April 2004)
|
247.500
|
8
|
Baut piring pinion (16 bh)
----- (lokal April 2004)
|
352.000
|
9
|
Moer pinion --------- (lokal April 2004)
|
38.500
|
10
|
Oil seal pinion ------ (lokal April 2004)
|
71.500
|
11
|
Shock pinion ------ (lokal April 2004)
|
115.500
|
12
|
Kaca mata kopling ----- (lokal April 2004)
|
159.500
|
13
|
Housing wheel gear wheel pinion
------ (lokal April 2004)
|
1.595.000
|
14
|
Baut waja ½ x 1 ½ (12 bh) -------
(lokal April 2004)
|
2.904
|
15
|
Oil seal as 62 x 85 x 12 mm (2 bh)
------ (lokal April 2004)
|
71.500
|
16
|
Propeler shaft komplit
----- (lokal April 2004)
|
1.925.000
|
17
|
Packing gabus (0,5 lembar) ------
(lokal April 2004)
|
27.500
|
18
|
Steam pipe 1 ¼” ------- (lokal April 2004)
|
194.700
|
19
|
Moer bouten ½ x 8 (3 bh)
----- (lokal April 2004)
|
3.960
|
20
|
Moer bouten 5/8 x 4 (4 bh)
----- (lokal April 2004)
|
5.236
|
21
|
Moer bouten ¾ x 5 (2 bh)
----- (lokal April 2004)
|
4.840
|
22
|
Moer bouten 5/16 x 5 (5 bh)
----- (lokal April 2004)
|
1.375
|
23
|
Moer bouten 5/16 x 4 ½ (5
bh) ----- (lokal April 2004)
|
1.375
|
24
|
Moer bouten 3/8 x 2 (18 bh)
----- (lokal April 2004)
|
5.445
|
25
|
Kertas pasir ----- (lokal April 2004)
|
4.950
|
26
|
Shell omala (10 ltr)
----- (lokal April 2004)
|
102.025
|
27
|
Batu gerinda (10 bh)
----- (lokal April 2004)
|
82.500
|
28
|
Oxygen u/ blender (4 botol)
----- (lokal April 2004)
|
220.000
|
29
|
Kawat las RB 26-32 (20 kg)
----- (lokal April 2004)
|
298.100
|
30
|
Pahat bubutan ukuran ¾
----- (lokal April 2004)
|
27.500
|
31
|
Plate 10 x 1200 x 2400 ----- (SE
04.10/SE/02/VII/14 Juli 2004)
|
2.051.200
|
32
|
Plate 12 x 1200 x 2400 (1,5 lbr) -----
(SE 04.10/SE/02/VII/14 Juli 2004)
|
3.843.000
|
33
|
Plate 1” (0,5 lbr) ------- (SE 04.10/SE/02/VII/14 Juli 2004)
|
2.590.000
|
|
TOTAL BIAYA
|
Rp. 16.400.735,-
|
Catatan : - lokal April 2004 = pembelian di
Rantau Parapat (sudah ditambah 10%)
-
SE 04.10/SE/02/VII/14 Juli 2004 (sudah ditambah PPN 10%)
- plate : ukuran pemakaian disesuaikan dengan
kebutuhan agar diketahui nilai rupiah yang reall
Dengan asumsi
selisih tahun 2000 dengan tahun 2004 kenaikan harga barang import mengalami
lonjakan inflasi 25% maka ditahun 2004, “HOWARD
Post Hole Digger PHD 45” bernilai Rp. 250.000.000,- sedangkan jika dirakit sendiri “HOLE DIGGER
AP-2000” hanya memerlukan biaya ± Rp. 16.400.000,- anggaplah biaya upah tukang (US total)
sebesar 25% dari nilai material sehingga total biaya investasi “HOLE
DIGGER AP-2000” =
= Rp 16.400.000,- x
125%
= Rp 20.500.000,-
Nilai rupiah total investasi ini jika dibandingkan dengan import
dari Malaysia, kita dapat melakukan
penghematan Rp. 229,5 juta rupiah untuk satu unit investasi. Disini saya tidak menghitung jika kita merakitnya di satu bengekel
khusus (misalnya bengkel Pabrik Mesin Tenera) dalam jumlah massal, yang
tentunya pasti dapat menekan biaya investasi perunit mesin hole digger.
III. BIAYA OPERASIONAL
YANG RENDAH
Karena mesin bor
ini menggunakan jonder maka biaya-biaya yang ditimbulkan dapat dibagi menjadi :
- Biaya operator (biaya US)
- Biaya bahan bakar dan bahan pelumas
Dalam hal ini biaya operator dapat diabaikan dengan
asumsi jika kita menggunakan tenaga manual (manusia) untuk melobang kita harus
memakai tenaga mandor yang tidak menghasilkan lobang (output), jadi US operator
dianggap sama dengan US mandor.
Sedangkan untuk bahan bakar, dengan konsumsi bahan bakar
solar adalah 7 ltr/jam dan bahan pelumas 0,13 ltr/jam. Sehingga biaya perjam
jonder adalah sbb :
(7 x 4500,-) + (0,13 x 9.275,-) = Rp
36.200,- / jam
Jika dikonversikan dengan jumlah lobang/jam, maka dengan menggunakan “HOLE
DIGGER AP-2000” nilai rupiah
1 buah lobang tanam adalah = 36.200/100
= Rp 362,-
Jika kita mengunakan tenaga manusia selain biaya upah
yang lebih tinggi, kualitas lobang tanam sangatlah jauh sekali dibawah jika
dibandingkan dengan kualitas lobang tanam dengan memakai “HOLE DIGGER AP-2000”.
IV. BIAYA PERBAIKAN
YANG MURAH DAN CEPAT
Seperti telah
disebutkan sebelumnya, dengan membuat mesin rakitan ini berarti pula kita dapat
menghindari kelemahan-kelemahan yang ada pada “HOWARD Post Hole Digger PHD 45” terutama untuk menjaga kelancaran program
tanaman ulang yang telah dischedulekan
kantor direksi dengan mudahnya spare part
yang tersedia di pasaran lokal.
DETAIL “HOLE DIGGER
AP-2000”
Semua detail unit HOLE
DIGGER AP-2000 telah saya
desain ulang kembali dengan menggunakan software Auto-CAD sehingga ukuran atau
dimensi dapat dibuat dalam dimensi yang sebenarnya dan tampilan skala yang
dapat ditampilkan sesuai dengan yang diinginkan. Disini saya akan coba bahas
satu persatu bagian–bagian dari HOLE DIGGER
AP-2000.
Assembling Hole Digger AP-2000 |
I. Gear Box Assembly
Komponen reduction
gear yang digunakan adalah Replacement
part for MIT.CANTER AD-132 CROWN WHEEL & PINION (6 x 37) SH – Gear Set,
yang mudah dijumpai dipasaran. Adapun alasan digunakannya gear sistem ini
(sistem roda gigi kerucut spiral) adalah sebagai berikut :
-
Gampang dijumpai dipasaran dan
harganya juga relatif terjangkau
-
Sistem hubungan gigi yang sumbu
porosnya saling tegak lurus.
- Diperlukan transmisi reduksi
untuk putaran tinggi, daya besar dan bunyi kecil antara gigi yang
bersinggungan.
Bosch yang dilas kepiringan dengan 12 buah lobang baut
pengikat ke roda gigi crown wheel
dihubungkan dengan spie pada as. Ukuran spie disini saya buat dengan dimensi
lebar = 13 mm, tinggi 4 mm dan panjang spie dibuat lebih panjang dari lebar
roda gigi crown wheel (seoptimal
mungkin) agar mudah dalam proses pemasangan dan pembongkaran.
Untuk as pinion
gear (gigi penggerak) kesemua bahannya adalah orisinil dari pembelian 1 set
gear tersebut. Sedangkan rumah gear dibuat dari plate ketebalan 10 mm yang
bagian dalamnya dilumasi dengan oli. Bagian depan rumah gear dibuat dari plate yang dapat dibongkar pasang (agar mudah
dilakukan pemeriksaan kerusakan) yang diikat dengan 16 baut pengikat dan
dilapisi dengan packing gabus agar oli tidak merembes bocor.
Sedangkan plate bawah (tempat keluarnya as crown wheel) ditutupi dengan oil seal
ukuran 62-85-13 mm. Agar menjamin oli tidak merembes bocor, oil seal dapat
ditambah lagi pada sisi bagian dalam plate (dipasang double).
Batok orisinil dari Replacement
part for MIT.CANTER AD-132 CROWN WHEEL & PINION (6 x 37) SH – Gear Set
yang diikat dengan 12 baut pengikat dipasang timbul (keluar) dari kotak rumah
gear yang dilapisi juga dengan packing gabus agar oli tidak merembes bocor.
Plate atas dibuat lubang tempat pengisian oli, yang dapat dibuat dari baut
dengan ukuran seperlunya.
II. Universal Drive
Shaft
Shaft (poros) penggerak ini dinamakan universal karena harus memiliki
persyaratan :
-
Posisi as harus dapat membentuk
sudut yang selalu berubah-ubah sesuai dengan hidrolik dari tangan-tangan jonder
(hard lift rod adjusment). Disini
kita menggunakan universal joint
(kaca mata kopling silang empat).
-
Karena sudut as yang selalu
berubah-ubah maka dibutuhkan panjang as yang berbeda-beda pula. Disini kita
menggunakan hubungan spline dan naaf sehingga putaran as tidak akan
pernah mengalami slip dan panjang as dapat berubah-ubah.
-
Konstruksi poros yang kokoh dan
ringan. Disini kita menggunakan pipa steam 3”.
III. Stabiliser Bar
Stabiliser Bar atau batang penstabil hole
digger ini dibuat dari pipa steam ukuran 1” ataupun 1 ¼” yang dilengkapi dengan stelan per sebagai
penstabil gerakan naik turunnya hole
digger. Posisi tarikan dan renggangan per dapat diatur dengan membuat
pilihan lobang pen posisi bosch
dudukan penahan per.
IV. Gear Box Mounting
Gear box mounting berfungsi sebagai
tempat sangkutnya gear box, oleh
karena itu gear box mounting haruslah
memiliki syarat utama yaitu kokoh
(tahan dari beban tarik). Bagian ini dibuat dari plate 12 mm dengan lebar
bagian atas 120 mm agar konstruksinya kokoh dan enak dipandang (memiliki nilai
estetis).
Sedangkan hubungan
dengan main frame digunakan mounting pen yang berfungsi selain
sebagai engsel penghubung juga berfungsi agar pegangan gear box tidak melebar
dan kaku.
V. Main Frame
Main frame atau
rangka dasar dibuat dari plate 1” pada
bagian tangan pengikat gear box mounting
dan pengikat pangkal pada jonder. Sedangkan bagian lainnya dibuat dari plate 12
mm yang dibentuk dengan las menjadi seperti balok.
Untuk pen penghubung
pada stand dibuat pelapis plate 12 mm
yang bagian dalamnya dilapisi juga dengan pipa steam secukupnya agar rangka
dasar dari main frame tidak koyak.
VI. Stand
Stand atau tegakan hole digger adalah pengendali naik turunnya posisi mata bor yang
dikendalikan oleh tangan-tangan jonder (hard
lift rod adjusment). Bahagian ini dibuat dari plate 1” pada kaki bagian
bawah dan plate 12 mm pada lengan atas
pengikat main frame dan stabiliser bar.
Pada kaki bagian
bawah dipasang pen pengikat ke tangan-tangan jonder (hard lift rod adjusment) yang timbul ke sisi luar. Agar lengan atas
lebih kokoh dan kaku dapat ditambah support (sokong) yang dilas antara lengan
atas dan kaki bagian bawah sepanjang tidak menganggu pen mounting.
VII. Mata Bor
Daun bor dapat
dirancang sesuai dengan ukuran lobang yang kita kehendaki. Agar lebih mudah
proses pengeboran pada ujung mata bor dipasang sudu-sudu yang saling menyilang
yang dilas pada mata boran dari as yang ujungnya ditajamkan. Putaran bor disini
adah “cw” (clock wise).
Sedangkan pada pangkal daun bor dipasang sudu pelontar
tanah yang naik keatas. Agar proses
pelobangan dapat berjalan smooth
(ringan) juga ditambah plate disepanjang sisi daun bor, dengan harapan tanah
yang dibor naik keatas dan akan dilempar oleh sudu pelontar ke bibir lobang.
Daun bor dapat
dibuat dari plate 10 mm dan porosnya dibuat dari pipa steam 3”. Hubungan antara
mata bor dengan as crown wheel dapat
dibuat bosch yang dihubungkan dengan
pen betonizer yang saling menyilang (rangkap dua). Pen betonizer dirancang
dapat mudah patah jika mata bor
mengalami beban impact yang berlebih
karena bebatuan dan akar tanaman besar dalam tanah, disini dipakai diameter
pen besi beton 16 mm. Disini saya memandang
bahwa lebih mudah bagi kita untuk mengganti pen besi beton yang lunak jika
dibandingkan dengan mengganti gear yang rompal akibat beban impact.
Posting Komentar